Tips Investasi Saham: Kenali Risiko dan Strategi Tepat

Jakarta, mediarilisnusantra.com – Investasi saham menawarkan potensi keuntungan yang menarik, namun juga diiringi risiko tinggi.

Banyak pemula merasa ragu untuk memulai karena ketidaktahuan tentang cara berinvestasi yang benar.

Menurut Parto Kawito, “Memahami profil risiko dan tujuan investasi adalah kunci utama agar investor dapat memilih saham yang sesuai dan mengelola risiko dengan baik.”

Parto Kawito, Direktur PT Infovesta Utama, membagikan tips praktis agar investor pemula dapat memulai dengan percaya diri dan mengelola risiko secara efektif.

Baca Juga: Fadli Zon Bahas Ekonomi Budaya dan Kolaborasi Global di WAVES Summit Mumbai



1. Kenali Profil Risiko Investasi

Langkah awal sebelum berinvestasi adalah memahami profil risiko diri sendiri. Apakah tipe agresif yang siap menghadapi fluktuasi tinggi,

Menurut Parto, investor agresif bisa memilih saham kapitalisasi pasar menengah atau kecil yang berpotensi keuntungan besar, meski risikonya juga lebih tinggi.

Sebaliknya, investor konservatif disarankan memilih saham blue chip atau BUMN yang lebih stabil dan likuid.

2. Tentukan Tujuan Investasi

Menentukan tujuan investasi sangat penting. Parto menyarankan agar investasi saham dilakukan untuk jangka menengah ke atas.

“Trading harian atau jangka pendek seringkali menghabiskan biaya broker dan menyulitkan jika kamu memiliki kesibukan lain,” ujarnya.

Investasi jangka menengah memberi peluang pertumbuhan modal yang lebih optimal dengan risiko terkendali.

3. Pilih Waktu yang Tepat untuk Beli dan Jual

Berdasarkan analisis tim Parto selama 10 tahun terakhir, waktu terbaik menjual saham adalah bulan Mei, saat banyak investor melepas saham menjelang musim liburan sehingga harga cenderung turun.

Sedangkan bulan September atau Oktober adalah waktu ideal membeli saham saat harga relatif rendah. Namun, Parto mengingatkan pentingnya riset pribadi karena kondisi pasar bisa berbeda-beda.

Baca Juga: Utang Petani Dihapus, Ketua DPN HKTI Apresiasi Prabowo Atasi Masalah 25 Tahun



4. Mulai dengan Investasi yang Sesuai Kemampuan

Investor pemula sebaiknya mulai dengan modal kecil, misalnya sekitar 5% dari total kekayaan. “Ini untuk menguji pasar dan membangun kepercayaan diri,” ujar Parto.

Saat ini, investasi saham dapat dimulai dengan modal Rp 2 juta, bahkan ada sekuritas yang menawarkan Rp 500 ribu untuk mahasiswa.

5. Pilih Saham dengan Strategi Tepat

Parto merekomendasikan tiga strategi memilih saham:

  • Analisis Fundamental: Pilih perusahaan dengan laporan keuangan sehat, peningkatan omzet, dan profit stabil.
  • Analisis Teknikal: Perhatikan pergerakan harga saham yang stabil dan minim fluktuasi ekstrim.
  • Konsultasi dengan Broker Berpengalaman: Gunakan nasihat broker untuk mendapatkan rekomendasi saham dan timing transaksi yang tepat.

Keuntungan:

  • Dividen:Pembagian laba perusahaan yang bisa berupa tunai atau saham tambahan.
  • Capital Gain:Keuntungan dari kenaikan harga saham.

Risiko:

  • Capital Loss:Kerugian akibat harga saham turun di bawah harga beli.
  • Suspend:Saham bisa dihentikan perdagangannya oleh BEI, sehingga tidak bisa dijual atau dibeli sementara waktu.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia April 2025: Proyeksi Pertumbuhan dan Tantangan Global



Kesimpulan

Investasi saham memang menjanjikan, tetapi perlu strategi dan pemahaman risiko yang matang.

Dengan mengikuti tips dari Parto Kawito, pemula dapat memulai investasi dengan lebih percaya diri dan peluang sukses yang lebih besar.

Jangan ragu untuk belajar dan terus mengasah kemampuan analisis agar investasi berjalan optimal.