Rupiah Terus Melemah, Dolar AS Nyaris Sentuh Rp16.000

Mediarilisnusantara.Com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali menunjukkan tren pelemahan. Mata uang Garuda terus tertekan hingga nyaris menembus level psikologis Rp16.000 per dolar AS.

Dilansir dari CNBC Indonesia, pelemahan rupiah ini terjadi setelah rilis data Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga dan antisipasi terhadap data transaksi berjalan serta Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). Meskipun BI mempertahankan suku bunga acuan, namun pasar tetap merespons negatif.

Baca juga Naiknya PPN di Indonesia Jadi 12% pada tahun 2025



“Investor masih khawatir dengan kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih,” ujar seorang analis pasar uang yang enggan disebutkan namanya.

Selain itu, penguatan dolar AS di pasar global juga turut menekan rupiah. Sentimen positif terhadap dolar AS muncul setelah rilis data ekonomi Amerika Serikat yang lebih baik dari perkiraan.



Pelemahan rupiah ini tentunya menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pelaku usaha. Rupiah yang lemah dapat meningkatkan biaya produksi, inflasi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Bank Indonesia telah melakukan beberapa langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, seperti melakukan intervensi di pasar valuta asing dan mengoptimalkan kebijakan moneter. Namun, upaya tersebut belum membuahkan hasil yang signifikan.

Baca juga Hari Anak di Tengah Derita: Nasib Anak-Anak Pengungsi Palestina




Para pelaku pasar berharap, kondisi rupiah dapat segera membaik seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi global dan meningkatnya permintaan terhadap produk ekspor Indonesia.




“Pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan daya saing produk dalam negeri dan menarik lebih banyak investasi asing langsung,” tambah analis tersebut.

Sumber: CNBC Indonesia

(Ken)