Jakarta, mediarilisnusantara.com – Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) berhasil melaksanakan operasi bedah hati dengan teknologi robotik untuk mengangkat kista. Operasi yang dipimpin oleh tim ahli bedah dari RSCM ini merupakan langkah lanjutan dari operasi telerobotik sebelumnya yang dilakukan oleh tim urologi Rumah Sakit I.G.N.G Ngoerah Bali untuk mengangkat kista ginjal pasien yang berada di RSCM, Jakarta.
“Kami telah memulai beberapa minggu lalu dengan operasi telerobotik di bidang urologi, dan sekarang kami kembangkan lagi untuk kasus bedah digestif,” ujar dr. Renan Sukmawan, Direktur Medik dan Keperawatan RSCM, seperti dilaporkan oleh Antara.
Menurut dr. Renan, penggunaan teknologi robotik dalam operasi memiliki keunggulan dari sisi kecepatan dan presisi dibandingkan metode konvensional. Ia menjelaskan bahwa teknologi telerobotik semakin menjadi tren pelayanan kesehatan di seluruh dunia.
Baca Juga: Setelah 5 Tahun Buron, Al Naura Kharisma Akhirnya Ditangkap Interpol di Tokyo
“Dunia sudah bergerak ke arah operasi yang lebih singkat, cepat, dan presisi. Itulah yang kami lakukan, dan tren ini telah banyak diadopsi di negara-negara lain,” tambah dr. Renan. Selain pada operasi ginjal dan hati, ia mengatakan metode telerobotik juga memiliki potensi untuk dikembangkan dalam penanganan medis lainnya, mulai dari penanganan kanker hingga prosedur persalinan.
Sementara itu, dr. Wifanto Saditya Jeo, Kepala Instalasi Bedah Pusat RSCM, menambahkan bahwa operasi dengan teknologi robotik memiliki keunggulan signifikan dalam hal presisi. “Bedah robotik akan terus berkembang karena dengan alat robotik, kita dapat lebih presisi, lebih detail, dan mampu melakukan tindakan-tindakan kompleks,” ujar dr. Wifanto.
Ia juga menyebutkan bahwa dengan adanya teknologi robotik, kualitas pelayanan kesehatan di RSCM akan meningkat dan mampu bersaing dengan negara-negara lain. “Teknologi ini memungkinkan operasi yang lebih fleksibel seperti operasi konvensional, namun dengan ketepatan yang lebih tinggi. Selain itu, operasi dapat dilakukan dari jarak jauh,” jelasnya.
Baca Juga: Prajurit Cadangan Israel Menolak Bertugas, Ajukan Tuntutan Perdamaian
Penggunaan teknologi telerobotik ini juga memiliki manfaat tambahan, seperti mengurangi kelelahan pada dokter bedah. Dalam operasi konvensional, dokter biasanya harus bekerja selama berjam-jam, tetapi dengan bantuan robot, prosesnya menjadi lebih ringkas dan nyaman. “Selain makin canggih, teknologi ini juga membuat proses operasi lebih mudah dan meringankan beban tenaga medis,” tutur dr. Wifanto.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa alat operasi telerobotik akan segera ditempatkan di empat rumah sakit di Indonesia, yakni RSCM Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung, RS I.G.N.G Ngoerah Bali, dan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, Jawa Tengah. Budi berharap, dengan adanya teknologi telerobotik, tantangan layanan kesehatan di Indonesia yang disebabkan kendala geografis dapat teratasi, sehingga pelayanan kesehatan yang berkualitas bisa merata, bahkan ke wilayah yang sulit dijangkau.
Dengan teknologi robotik ini, diharapkan standar pelayanan kesehatan di Indonesia dapat lebih setara dengan negara-negara maju, serta memberi kemudahan akses bagi masyarakat di berbagai daerah.
Sumber: Kompas.com
(Efrain)