Jakarta, mediarilisnusantara.com –Â Anggaran Rp 15 triliun untuk program cetak sawah di Indonesia akan digunakan secara strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Berikut adalah rincian penggunaan anggaran tersebut:
Baca Juga: Program Cetak Sawah: Langkah Strategis Pemerintah Untuk Ketahanan Pangan Nasional
- Pengembangan Lahan: Sebagian besar anggaran akan difokuskan pada pengolahan lahan yang belum produktif, termasuk rawa dan lahan suboptimal, dengan target pencetakan 150 ribu hektare sawah baru pada tahun 2025.
- Penyediaan Sarana Produksi: Anggaran ini juga akan digunakan untuk menyediakan sarana produksi pertanian seperti benih unggul, pupuk, dan alat mesin pertanian (alsintan) yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas.
- Infrastruktur Pendukung: Pembangunan infrastruktur seperti irigasi dan akses jalan menuju lahan pertanian akan menjadi prioritas, guna memastikan kelancaran distribusi hasil pertanian.
- Pelatihan dan Pendampingan Petani: Anggaran akan mencakup program pelatihan bagi petani untuk mengadopsi praktik pertanian modern dan penggunaan teknologi yang efisien.
- Monitoring dan Evaluasi: Pemerintah juga akan mengalokasikan dana untuk monitoring dan evaluasi program cetak sawah, memastikan bahwa setiap tahap pelaksanaan berjalan sesuai rencana dan dapat disesuaikan jika diperlukan.
- Kolaborasi dengan Stakeholder: Anggaran ini juga bertujuan untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam pelaksanaan program cetak sawah.
Baca Juga: Jokowi: Pindah Ibu Kota Perlu Waktu, Nggak Usah Dikejar-Kejar
Diharapkan program cetak sawah dapat berjalan efektif dan efisien, mendukung ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.
(Tea)