Optimalisasi Anggaran Rp 15 Triliun untuk Program Cetak Sawah: Membangun Ketahanan Pangan Nasional

Jakarta, mediarilisnusantara.com – Anggaran Rp 15 triliun untuk program cetak sawah di Indonesia akan digunakan secara strategis untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Berikut adalah rincian penggunaan anggaran tersebut:




Baca Juga: Program Cetak Sawah: Langkah Strategis Pemerintah Untuk Ketahanan Pangan Nasional

  1. Pengembangan Lahan: Sebagian besar anggaran akan difokuskan pada pengolahan lahan yang belum produktif, termasuk rawa dan lahan suboptimal, dengan target pencetakan 150 ribu hektare sawah baru pada tahun 2025.
  2. Penyediaan Sarana Produksi: Anggaran ini juga akan digunakan untuk menyediakan sarana produksi pertanian seperti benih unggul, pupuk, dan alat mesin pertanian (alsintan) yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas.
  3. Infrastruktur Pendukung: Pembangunan infrastruktur seperti irigasi dan akses jalan menuju lahan pertanian akan menjadi prioritas, guna memastikan kelancaran distribusi hasil pertanian.
  4. Pelatihan dan Pendampingan Petani: Anggaran akan mencakup program pelatihan bagi petani untuk mengadopsi praktik pertanian modern dan penggunaan teknologi yang efisien.
  5. Monitoring dan Evaluasi: Pemerintah juga akan mengalokasikan dana untuk monitoring dan evaluasi program cetak sawah, memastikan bahwa setiap tahap pelaksanaan berjalan sesuai rencana dan dapat disesuaikan jika diperlukan.
  6. Kolaborasi dengan Stakeholder: Anggaran ini juga bertujuan untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam pelaksanaan program cetak sawah.

Baca Juga: Jokowi: Pindah Ibu Kota Perlu Waktu, Nggak Usah Dikejar-Kejar



Diharapkan program cetak sawah dapat berjalan efektif dan efisien, mendukung ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.



(Tea)