Kinerja Solid BNI: Laba Bersih Meningkat 3,5% Menjadi Rp16,3 Triliun di Kuartal III 2024

Jakarta, mediarilisnusantara.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, atau biasa disebut sebagai BNI, berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp16,3 triliun hingga kuartal III tahun 2024.

Angka ini menunjukkan kenaikan sekitar 3,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Keberhasilan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor strategis yang dilakukan oleh manajemen bank tersebut.




Baca Juga: Tren Harga Emas Di Indonesia: Apa Yang Perlu Diketahui Investor?

Pulihnya Pendapatan Operasional

Salah satu penyebab utama kesuksesan BNI adalah pulihnya pendapatan operasional. Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (POOP) pada kuartal III 2024 mencapai Rp8,8 triliun, mendekati rekor tertinggi pada kuartal III tahun lalu yaitu Rp8,9 triliun.

Penyertaan POOP yang kuat ini merupakan hasil dari peningkatan margin bunga bersih (Net Interest Margin / NIM), yang meningkat 40 basis point (bps) menjadi 4,4%.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipatif Terkait Pailitnya PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex)

Selain itu, penurunan biaya dana juga turut memberikan kontribusi positif bagi laba bersih BNI.

Peranan NIM dan Biaya Dana

Perubahan signifikan dalam NIM sangat penting karena masing-masing komponennya memiliki dampak besar terhadap laba bersih.

Baca Juga: PT Garuda Indonesia (Persero) Mengumumkan Akan Kenakan Biaya Tambahan Untuk Pemilihan Kursi Penerbangan

Meningkatnya yield kredit dan penurunan biaya dana merupakan dua hal yang kritikal dalam meningkatkan NIM.

Dengan demikian, BNI dapat menjaring lebih banyak penghasilan tanpa harus meningkatkan jumlah pinjaman yang diberikan. Strategi ini tidak hanya efektif tetapi juga efisien dalam mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.

Baca Juga: Warren Buffett Dan Berkshire Hathaway: Menghadapi Tantangan Pasar Di Tengah Keberhasilan

Pertumbuhan Fee Income

Selain itu, pertumbuhan fee income juga menjadi salah satu faktor pendorong laba bersih BNI.

Komponen ini didominasi oleh pendapatan dari proses loan recovery, layanan keuangan perdagangan, serta transaksi pembayaran melalui aplikasi WONDRLY by BNI.

Aplikasi ini terus berkembang dan meningkatkan aktivitas finansial nasabah, sehingga memberikan tambahan nilai kepada laba bersih BNI.

Penyaluran Kredit

Dalam rangka meningkatkan kinerja, BNI juga melakukan penyaluran kredit yang signifikan. Volume kredit meningkat sebanyak 9,5% year-over-year (YoY) menjadi Rp735 triliun.



Penambahan volume kredit ini didominasi oleh segment berisiko rendah seperti kredit korporasi blue-chip, kredit konsumtif, serta kontribusi dari perusahaan anak-anak. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas dan likuiditas sumber daya keuangan BNI.

Baca Juga: BEI Menghentikan Sementara Perdagangan Saham HOMI Untuk Perlindungan Investor

Transformasi Struktural Dana Ketiga

Manajemen BNI juga melakukan transformasi struktural dana pihak ketiga (third-party funds). Program ini difokuskan pada peningkatan tabungan retail sebagai sumber utama dana pihak ketiga. Hasilnya, Cost of Funds (CoF) BNI pun mengalami penurunan yang signifikan.

Rasio CoF yang lebih rendah berkontribusi langsung pada peningkatan NIM, sehingga meningkatkan total income BNI.

Digitalisasi dan Transformasi Teknologi

Digitalisasi aplikasi mobile terbaru WONDRLY by BNI merupakan salah satu program transformasi yang sukses dilakukan bank rakyat ini.

Baca Juga: Blibli Menggelar Private Placement Dengan Menerbitkan 9,4 Miliar Saham Baru

Aplikasi ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan interaksi nasabah dengan layanan finansial.

Selain itu, transformasi jaringan cabang fokus pada budaya penjualan juga turut memberikan kontribusi positif terhadap kenaikan laba bersih.

Konferensi Pers Direktur Utama Royke Tumilaar

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, dalam konferensi pers menjelaskan bahwa kinerja solid BNI pada kuartal III tahun 2024 mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan ekonomi domestik maupun global.

Baca Juga: Menkominfo: E-Wallet Jadi Modus Baru Transaksi Judi Online, Nilai Transaksi Capai Rp 5,6 Triliun

Ia menambahkan bahwa fokus transformasi tahun ini telah memperbaiki struktur dana pihak ketiga dan diharapkan diversifikasi sumber dana akan lebih baik lagi di masa depan.

Catatan Laba Bersih Semester I dan II

Meskipun laba bersih kuartal III tahun 2024 sudah mencapai Rp16,3 triliun, catatan laba bersih semester I dan II juga patut dicatat.

Pada semester I tahun 2024, BNI berhasil mencetak laba konsolidasi sebesar Rp10,7 triliun. Angka ini menunjukkan kinerja yang stabil meskipun masih ada tantangan ekonomi yang dialami selama awal tahun.

Baca Juga: Maya Watono Resmi Menjabat Sebagai Plt Direktur Utama InJourney, Gantikan Dony Oskaria

Dengan demikian, kesuksesan BNI dalam mencapai laba bersih Rp16,3 triliun hingga kuartal III tahun 2024 dapat dikategorikan sebagai prestasi yang luar biasa.

Berbagai strategi yang digunakan mulai dari optimasi NIM, peningkatan fee income, penyaluran kredit, transformasi struktural dana pihak ketiga, hingga digitalisasi teknologi semua berkontribusi besar dalam menciptakan kondisi yang stabil dan produktif bagi bank rakyat ini.



Sumber: bni.co.id

(Tea)