Jakarta, mediarilisnusantara.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kini tidak lagi berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian). Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 139 Tahun 2024 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.
Perubahan koordinasi Kemenkeu
Sumber: Kompas.tv
Baca Juga: TNI AD Buka Suara Terkait Status Mayor Teddy Indra Wijaya sebagai Sekretaris Kabinet
Perpres tersebut telah ditandatangani oleh Presiden Prabowo pada Senin, 21 Oktober 2024. Dalam Pasal 26 Ayat 1 dijelaskan bahwa Kemenko Perekonomian, yang masih dipimpin oleh Airlangga Hartarto, kini hanya mengoordinasikan delapan kementerian, yaitu:
- Kementerian Ketenagakerjaan
- Kementerian Perindustrian
- Kementerian Perdagangan
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
- Kementerian Badan Usaha Milik Negara
- Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal
- Kementerian Pariwisata
- Instansi lain yang dianggap perlu
Pasal 26 Ayat 2 menjelaskan bahwa “Instansi lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam hal melaksanakan tugas dan fungsi yang terkait dengan isu di bidang perekonomian.”
Baca Juga: Pulang ke Solo, Jokowi Diharapkan Kembali Berbaur dengan Warga Seperti Sebelum Menjabat
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, mengonfirmasi perubahan tersebut. Menurutnya, kini Kemenkeu yang dipimpin oleh Sri Mulyani bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Deni menjelaskan bahwa perubahan kedudukan Kemenkeu mempertimbangkan lingkup tugas dan fungsi kementerian, serta kapasitas kewenangannya yang meliputi koordinasi dan pengendalian lintas sektor.
Perubahan ini mencerminkan upaya penataan struktur pemerintahan Kabinet Merah Putih dalam rangka memperkuat efisiensi dan efektivitas tata kelola pemerintahan, terutama terkait dengan bidang perekonomian yang semakin dinamis dan kompleks.
Sumber: Kompas.com
(Efrain)