Jakarta, Mediarilisnusantara.Com – Grup Djarum, konglomerat besar di Indonesia yang dikenal dengan bisnis rokoknya, kini dikabarkan telah mengakuisisi 85% saham Bakmi GM, restoran mie terkenal yang sudah berdiri sejak tahun 1959. Akuisisi ini menunjukkan ekspansi bisnis Grup Djarum ke sektor kuliner, yang sebelumnya lebih dikenal dengan perbankan (BCA), elektronika (Polytron), dan ritel (Supra Boga Lestari).
Mengutip laporan dari Dealstreet Asia pada 9 Desember 2024, nilai akuisisi ini diperkirakan berada di kisaran Rp 2 triliun sampai Rp 2,4 triliun. Dengan langkah ini, Grup Djarum menunjukkan ambisi untuk memperkuat portofolio bisnisnya di luar industri rokok dan perbankan. Bakmi GM, yang dulunya bernama Bakmi Gajah Mada, diakuisisi melalui PT Griya Mie Sejati, perusahaan induk restoran tersebut.
Baca juga Apa Itu Emas Antam yang Sering di jadikan Investasi
Keputusan untuk mengakuisisi Bakmi GM didorong oleh kinerja keuangan restoran ini yang sangat menjanjikan. Bakmi GM mencatat pendapatan tahunan sekitar Rp 700 miliar, dengan rata-rata pendapatan harian mencapai Rp 2 miliar. Restoran ini telah memiliki outlet di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, serta melayani lebih dari 30.000 pelanggan setiap harinya.
Akuisisi ini membawa banyak potensi untuk Bakmi GM. Dengan dukungan finansial dan manajerial dari Grup Djarum, Bakmi GM diharapkan dapat memperluas jangkauan pasarnya, meningkatkan kualitas layanan, dan berinovasi dalam menu. Kekuatan distribusi dan jaringan Grup Djarum bisa membantu Bakmi GM untuk menjangkau konsumen di seluruh Indonesia dan bahkan pasar internasional.
Djarum Group, yang dipimpin oleh Hartono Bersaudara, Robert dan Michael Hartono, telah membuktikan diri sebagai pemain yang cerdas dalam dunia bisnis. Mereka telah memperluas ke berbagai sektor, mulai dari perbankan hingga teknologi informasi dengan Blibli.com.
Baca juga PPN 12% Meluncur, Barang Mewah Siap-siap Lebih Mahal!
Kabar akuisisi ini juga menarik perhatian banyak pihak di industri kuliner Indonesia. Beberapa pengamat industri melihat langkah ini sebagai strategi diversifikasi yang cerdas untuk mengurangi ketergantungan pada satu sektor bisnis saja.
Keputusan Grup Djarum untuk mengakuisisi juga mencerminkan tren di kalangan konglomerat Indonesia yang mulai memasuki sektor F&B, melihat potensi besar dari pertumbuhan kelas menengah dan perubahan perilaku konsumsi.
Sumber: kontan.co.id, suara.com, liputan6.com.
Dengan akuisisi ini, Grup Djarum tidak hanya memperkuat posisinya sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia tetapi juga menunjukkan komitmen untuk terus beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah.
(Ken)