Jakarta, Mediarilisnusantara.Com – Kehadiran produk-produk Apple di Indonesia memang selalu dinantikan oleh para penggemarnya. Namun, hingga kini, raksasa teknologi asal Cupertino, Amerika Serikat, tersebut masih enggan melakukan investasi besar-besaran di Tanah Air. Lantas, apa sebenarnya yang membuat Apple ragu untuk masuk lebih dalam ke pasar Indonesia.
Beberapa faktor menjadi pertimbangan utama bagi Apple untuk menunda investasinya di Indonesia. Salah satunya adalah birokrasi yang dinilai masih rumit dan berbelit-belit. Proses perizinan yang panjang dan persyaratan yang kompleks membuat perusahaan asing seperti Apple merasa enggan untuk berinvestasi.
Baca juga Pramono-Rano menang di seluruh kecamatan Jakarta Pusat, 52,79% Pilih Bang Doel
“Birokrasi di Indonesia memang menjadi salah satu hambatan utama bagi investor asing,” ujar Teuku Riefky, ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI). “Jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Vietnam, proses administrasi di Indonesia jauh lebih panjang dan rumit,” tambahnya.
Selain birokrasi, infrastruktur yang belum memadai juga menjadi kendala lain. Kualitas jaringan internet yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia menjadi salah satu faktor yang perlu diperhatikan oleh perusahaan teknologi seperti Apple.
“Infrastruktur digital yang kuat sangat penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis berbasis teknologi. Jika infrastruktur tidak memadai, tentu akan menghambat kinerja perusahaan,” jelas Riefky.
Faktor lainnya yang perlu diperhatikan adalah daya saing tenaga kerja Indonesia. Meskipun memiliki jumlah penduduk yang besar, kualitas sumber daya manusia Indonesia masih perlu ditingkatkan, terutama dalam hal penguasaan teknologi.
“Persaingan global semakin ketat. Jika kualitas sumber daya manusia Indonesia tidak ditingkatkan, maka akan sulit bagi Indonesia untuk menarik investasi asing,” kata Riefky.
Tidak hanya itu, ketidakpastian regulasi juga menjadi faktor yang membuat investor asing merasa khawatir. Perubahan kebijakan yang terlalu sering dapat membuat perusahaan kesulitan dalam melakukan perencanaan jangka panjang.
“Pemerintah perlu memberikan kepastian hukum dan berusaha menciptakan iklim investasi yang kondusif,” tegas Riefky.
Baca juga Anggota DPR Usul SIM dan STNK Seumur Hidup, Bebaskan Masyarakat dari Beban Administrasi
Jika ingin menarik investasi dari perusahaan sebesar Apple, pemerintah Indonesia perlu melakukan berbagai perbaikan, mulai dari menyederhanakan birokrasi, meningkatkan kualitas infrastruktur, hingga meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Dengan melakukan berbagai perbaikan tersebut, Indonesia dapat menjadi tujuan investasi yang menarik bagi perusahaan-perusahaan teknologi global,” tutup Riefky.
Sumber: CNN Indonesia
(Ken)